(BALI) Dr. I. Made Pria dharsana. SH. M. Hum selaku Ketua Umum Perkumpulan Pemerhati Pertanahan dan Agraria Terpadu Indonesia (P3ATI), membuka kegiatan launching P3ATI melalui ruang virtual Zoom meeting pada (6/2) lalu yang dihadiri oleh perwakilan Kordinator Daerah dan Anggota P3ATI dari beberapa penjuru nusantara.
Pemotongan Kue di Makasar, Sulawesi Selatan tanda dimulainya kegiatan P3ATI
“Perkumpulan Pemerhati Pertanahan dan Agraria Terpadu Indonesia atau disingkat (P3ATI) merupakan kumpulan para pemerhati pertanahan dan keagrarian serta ke PPAT an yang bersifat terbuka dan independen yang bertujuan untuk berkonstribusi nyata memberikan masukan dan kerja profesi bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan bingkai ilmiah.” ujar Made Pria usai menjadi pembicara pada acara perdana yang diselengarakan oleh P3ATI bekerja sama dengan Indonesia Notary community (INC yang mengusung tema besar “Implementasi Peran PPAT Dalam Kemudahan Investasi Pada UU Cipta Kerja”.
Diungkapkan oleh Made Pria, bahwa P3ATI didirikan pada September 2020 lalu di Jakarta, dan disahkan pada tanggal 7 Oktober 2020 untuk waktu jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya, P3ATI ini berkedudukan di seluruh wilayah Indonesia dengan komposisi personalia Ketua Dr. I. Made pria Dharsana. SH. M. Hum, Wakil Ketua Dr. Irwan Santosa. SH. MH, Sekretaris Johari. SH dan Bendahara (Hustam Husein. SH. MH). Ketua Pengawas (Dr.Habib Adjie. SH. M. Hum) Anggota (Dr. Mohammad Hafidh. SH. SpN. MKn).
“Anggota P3ATI yang dimaksud adalah seluruh komponen masyarakat yang mempunyai keberpihakan dan tujuan yang sama dengan P3ATI,” terangnya.
Di Jakarta juga dilakukan pemotongan tumpeng sebagai tanda dimulainya kegiatan P3ATI
“Dengan berasaskan kedaulatan Pancasila dan UUD 1945, P3ATI dijalankan dengan menganut nilai-nilai hak asasi manusia, kelestarian lingkungan, kearifan nilai-nilai adat, demokrasi, keadilan sosial, keadilan dan kesetaraan gender, non-sektarian, non-partisan, perdamaian dan anti kekerasan, anti diskriminasi pada ras, suku, agama dan aliran kepercayaan dan solidaritas,” ujar Made Pria.
Dosen Notariat Universitas Warmadewa ini menegaskan melalui nilai-nilai tersebut diatas, P3ATI diharapkan bisa sebagai penguat, pemberdaya, pendukung, dan pelaku perjuangan Pembaruan Agraria dan Pertanahan serta Ke PPAT berdasarkan inisiatif ilmiah. Selain itu juga sebagai perkumpulan P3ATI ingin ikut mendorong lahirnya berbagai kebijakan dan sistem agraria yang berpihak kepada rakyat, serta melawan berbagai kebijakan yang anti-reforma agraria.
“Adapun kegiatan P3Ati meliputi: (1) Memajukan dan mengembangkan ilmu hukum pertanhan dan Araraia Indonesia. (2) Mendorong meningkatakn keilmuan pertanahan dan dan agrarian para Pejabat Pembuat Akta Tanahdi di Indonesia. (3) Mengadakan pendidikan dan pelatihan dalam bidang hukum pertanahan dan agraria para Pejabat Pembuat Akta Tanah. (4) Melakukan kerja sama dengan berbagai instansi (pmerintah dan swasta) untuk melakukan penelitian dan pengkajian serta pendidikan atau pengajaran bidang pertanahan dan agrarian. (5) Mengadakan berbagai seminar, diskusi dan workshop di bidang pertanahan dan agrarian dan (6) mengadakan atau membuat penerbitan secara manual dan online bidang pertanahan dan agrarian,” ungkap Made pria kepada Notary Magz via seluler.
Ditambahkan oleh Made Pria yang juga penulis buku ini untuk penguatan kelembagaan, dalam pelaksanaan kegiatannya di lapangan P3ATI akan dilengkapi dengan posisi Direktur Eksekutif dan juga Sekretarisnya. (pm)